Cara Merawat Burung Hantu

86 View

Cara Merawat Burung Hantu – Umumnya jenis burung yang biasa dijadikan hewan peliharaan di rumah adalah burung kicau, seperti lovebird, kenari, perkutut, parkit, dan sebagainya.

Namun bagi sebagian orang ada yang memiliki hobi berbeda. Mereka senang memelihara hewan unik, misalnya burung hantu. Padahal cara merawat burung hantu cukup sulit. Oleh sebab itu, perlu mempelajarinya secara khusus agar burung tidak stress dan cepat mati.

The Owl World of Indonesia mencatat pada tahun 2018 terdapat 56 jenis burung hantu di Indonesia dengan 20 diantaranya merupakan jenis endemis Indonesia. Sebenarnya hewan ini termasuk satwa yang dilindungi.

Jenis-jenis tertentu dilindungi dalam Peraturan Menteri LHK No. 92 Tahun 2018, seperti pungguk togian, pungguk merah tua, celepuk flores, dan lainnya. Total yang dilindungi ada 14 jenis. Dengan demikian, burung hantu yang akan dipelihara harus selektif agar kelestarian hidup mereka tetap terjaga.

Jenis Burung Hantu yang Sering Dipelihara

Jenis Burung Hantu yang Sering Dipelihara
rri.co.id

Seperti yang disebutkan di atas bahwa burung hantu termasuk hewan yang dilindungi. Hal ini dikarenakan jumlahnya yang kian sedikit akibat kerusakan hutan, perburuan liar, hingga perdagangan ilegal.

Tapi ada juga jenisnya yang masih boleh dipelihara. Walaupun demikian, kita harus merawatnya dengan benar agar tidak menjadi punah. Inilah jenis burung hantu yang bisa dipelihara di rumah:

Baca Juga: Harga Burung Hantu

1. Celepuk Merah

Burung hantu ini ukurannya kecil. Tubuhnya berwarna kemerahan dan bagian atas agak kecokelatan dengan strip hitam – putih. Sedangkan di bagian bawahnya ada sedikit warna kekuningan.

Persebaran burung celepuk merah di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, namun kini jumlahnya semakin sedikit. Habitat mereka adalah di dataran rendah, khususnya daerah perbukitan serta hutan primer dan sekunder.

2. Celepuk Gunung

Burung hantu celepuk gunung termasuk jenis burung hantu yang direkomendasikan untuk dipelihara. Cara merawat burung hantu ini tergolong mudah dibandingkan jenis burung hantu lainnya. Tapi, di sisi lain, keberadaannya termasuk langka di Indonesia.

BACA JUGA:  Jenis Lovebird yang Indah dan Cantik, Dicari Para Pecinta Burung

Orang senang memeliharanya karena menghasilkan suara yang unik, yakni nada tinggi pendek layaknya suara radar. Ditambah dengan tubuhnya yang kecil dan mungil, serta kombinasi warna tubuh yang menarik, yaitu merah bata, kuning, dan krem pada paruhnya.

3. Serak Jawa

Nama lain dari burung hantu ini adalah barn owl. Warna bulunya putih pucat, mata hitam gelap, ekor pendek, serta sayap yang panjang dan membulat. Tapi ada juga jenis serak Jawa yang berwarna kuning kecokelatan, namun bagian bawah tubuhnya tetap berwarna putih dengan bintik hitam.

Biasanya mereka membuat sarang di perkebunan, pepohonan lebat, atau lumbung yang sudah tak terpakai. Suaranya merdu dan khas karena mereka senang bersahut-sahutan satu sama lain.

4. Serak Bukit

Burung hantu ini dikenal juga dengan oriental bay owl atau wowo-wiwi. Bentuk wajahnya khas seperti ular dengan tubuh berwarna cokelat dan bintik-bintik hitam dan putih.

Pada bagian perut berwarna kuning kemerah-merahan serta bintik hitam. Walau tampak menyeramkan, burung hantu serak bukit tidak berbahaya seperti yang dikira. Mereka baru akan berburu di malam hari, sedangkan di siang hari hanya duduk atau merebahkan diri di pohon.

5. Beluk Watu Jawa

Ini adalah burung hantu endemik Indonesia. Mereka bisa ditemukan di hutan dataran rendah. Warna tubuhnya didominasi merah bata dengan corak garis.

Matanya berwarna kuning dan paruhnya berwarna hijau atau kuning. Ukuran tubuhnya cukup panjang, yakni bisa mencapai 24 cm. Mereka pun termasuk burung hantu yang aktif, tak hanya di malam hari tetapi juga siang hari.

6. Punggok Cokelat

Sesuai dengan namanya, warna bulu burung hantu ini didominasi warna cokelat tua. Sekilas perawakannya mirip burung elang karena memiliki warna bulu serupa serta warna mata yang cokelat.

Ukurannya pun terbilang besar karena bisa mencapai 32 cm. Uniknya, burung hantu punggok cokelat baru berbunyi saat subuh dan petang, bukan di malam hari. Intonasi suaranya khas berbunyi “pung-ok”.

Cara Merawat Burung Hantu di Rumah

Cara Merawat Burung Hantu di Rumah
photo.trubus.id

Habitat asli burung hantu adalah di alam bebas. Oleh sebab itu, bagi yang ingin memeliharanya di rumah perlu memahami cara merawat burung hantu yang benar.

Jangan hanya karena kita ingin memilikinya justru menyiksa cara hidup alami hewan tersebut. Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan apabila mau memelihara burung hantu sendiri:

BACA JUGA:  Panduan Lengkap: Cara Melatih Burung Lovebird Handal Free Fly

Artikel Lain: Cara Merawat Burung Hantu Celepuk yang Sangat Mudah

1. Pelajari Segala Hal Tentang Burung Hantu

Perlakuan terhadap burung hantu tentu saja berbeda dengan burung peliharaan lainnya. Cara merawat burung hantu itu khusus sehingga seseorang harus mempelajari dulu seluk-beluk burung hantu yang akan dirawatnya.

Hal ini dimulai dari mengenali jenis burung hantu yang akan dipelihara, jenis dan porsi makanannya, kebiasaan, proses penjinakan, resiko penyakit yang menyerang, dan sebagainya.

Selain itu, sebelum membeli burung hantu anakan, pastikan dulu tujuan memelihara. Apakah memang ingin melestarikan, dijadikan bisnis, atau hanya ingin terlihat bergengsi. Kalau bertujuan untuk melestarikan, maka lakukan cara merawat burung hantu dengan benar.

Sedangkan, jika ingin dijadikan bisnis, sebaiknya berkonsultasi untuk izin pengedaran agar tidak menjadi praktik ilegal.

2. Jangan Ditaruh dalam Sangkar (Kandang)

Ingat, burung hantu tidak boleh dipelihara dalam sangkar atau kandang. Meskipun ukurannya besar, hal ini bisa membuat burung stress.

Pada hakikatnya mereka adalah hewan liar sehingga cukup dibuatkan tenggeran pada tiang tinggi seperti tiang untuk burung kakatua. Lengkapi tenggeran tersebut dengan tali supaya burung tidak terbang kabur.

Tenggeran bisa berasal dari dahan pohon atau kayu buatan. Letakkan wadah pakan dan minum di dekat tenggeran tersebut. Jaraknya jangan terlalu jauh sehingga burung masih bisa menjangkaunya dan makan serta minum dengan posisi pas meskipun kaki terikat.

3. Hindari Tempat Terlalu Panas atau Dingin

Perhatikan lingkungan sekitar tempat burung hantu diletakkan. Meskipun burung hantu adalah hewan nokturnal dan hidup di alam liar, mereka tidak suka tempat yang terlalu panas atau dingin. Pastikan tempat burung hantu tidak terpapar sinar matahari secara langsung dan mereka memiliki sudut untuk berlindung dari udara panas dan dingin.

Saat malam hari, sebaiknya pindahkan tenggeran burung ke dalam rumah karena udara di luar terlalu dingin. Matikan lampu ruangan agar burung merasa nyaman dan usahakan seminimal mungkin terkena cahaya.

Begitu pun saat pagi hari, boleh saja menaruhnya di teras sejenak tapi jangan lupa memasukkannya lagi saat matahari siang mulai naik.

4. Jangan Dijemur

Satu hal penting dari cara merawat burung hantu adalah dilarang menjemurnya. Burung hantu berbeda dengan burung peliharaan lain yang justru diharuskan mandi kemudian dijemur di bawah sinar matahari dalam waktu lama. Sinar matahari dapat membuat burung hantu menjadi stress.

BACA JUGA:  Harga Burung Lovebird

Kalau mau memandikan burung hantu, taruhlah burung di atas nampan dan biarkan burung mandi sendiri. Bisa juga bersihkan dulu debu-debu pada bulu burung lalu semprot tubuhnya. Keringkan bulu burung dengan handuk. Apabila ingin menjemurnya, pilih matahari pagi yang belum begitu panas dan cukup 10 menit saja dijemurnya.

5. Beri Pakan dan Minum Secukupnya

Ada dua cara dalam memberikan pakan pada burung hantu, yaitu ditaruh pada tempat makanan atau disodorkan langsung ke paruhnya. Perlu diketahui bahwa setiap jenis burung hantu memiliki pakan yang berbeda.

Misalnya, celepuk kecil pakannya adalah ulat Hongkong, serak bukit bisa diberi makanan anak tikus dan selingannya jangkrik, serak Jawa suka daging segar, dan sebagainya.

Jenis pakan setiap burung hantu harus diketahui supaya tidak salah memberi makan. Adapun waktu pemberian makannya adalah dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.

Porsinya bisa disesuaikan dengan ukuran burung. Beberapa orang memegang perut burung untuk memastikan apakah makanan yang masuk terlalu banyak atau tidak. Jika terlalu banyak, burung bisa muntah dan mengalami obesitas.

6. Sering Ajak Bermain

Cara merawat burung hantu yang baik tidak hanya sekedar memberinya makan. Seseorang harus memperlakukan burung layaknya teman sendiri. Kalau belum jinak, awali perkenalan dengan sering menyapanya. Lalu, ajaklah bermain karena semakin sering berinteraksi dengan manusia, maka burung hantu akan terbiasa dan menjadi jinak.

Manfaatkan waktu saat makan dengan menyuapinya. Latih burung untuk mau bertengger di tangan atau bahu. Cara seperti ini sangat efektif agar burung tersebut tahu siapa majikannya. Saat burung hantu sudah merasa nyaman, mereka tidak akan ketakutan atau bersifat agresif kepada manusia.

7. Jangan Panik dan Selalu Bersikap Tenang

Pada tahap awal perkenalan mungkin burung hantu akan mematuk atau menggigit. Berusahalah untuk tetap tenang dalam menghadapi reaksi ini. Kalau pemilik burung menjadi panik, maka burung pun akan menjadi panik, ketakutan, stress, dan tidak mau makan. Hindari melakukan kekerasan fisik, seperti memukul atau mendorong burung.

Perlakukan burung dengan penuh kasih sayang. Rajin mengelus kepalanya bisa menunjukkan perilaku lembut si majikan. Hal ini akan dipahami oleh burung dan lambat laut akan menjinak. Semakin akrab si majikan dengan burung peliharaannya, maka akan semakin mudah dilatih dan diperintah.

Jika memahami dengan benar cara merawat burung hantu, maka sebetulnya tidak rumit. Hanya saja cara memperlakukan burung ini harus berhati-hati, sabar, dan memahami kebiasaan uniknya.

Selain itu, makanan pun tidak bisa sembarangan layaknya burung kicau yang boleh berganti merek atau cukup diberi biji-bijian saja. Oleh sebab itu, pastikan dulu niat untuk memelihara burung hantu sebab secara alamiah burung ini hidup di alam liar.

Cara Merawat Burung Hantu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.