Cara Merawat Murai Batu Mabung – Penggemar burung kicau sudah tentu mengalami masa di mana burung murai batu masuk ke dalam masa Mabung. Mabung adalah sebuah kondisi di mana bulu burung berganti dari bulu yang lama ke bulu yang baru.
Burung murai dalam masa mabung benar-benar menguras energi para pemiliknya sehingga membutuhkan cara merawat murai batu mabung.
Burung murai batu adalah salah satu burung hias yang banyak dipelihara di rumah-rumah dan diikutkan dalam lomba kicau. Namun, burung yang dijuluki burung penyanyi ini ternyata adalah salah satu burung yang paling banyak diperjualbelikan secara ilegal. Faktanya, terdapat lebih dari 8000 ekor burung murai dijual di pasar lokal.
Cara Merawat Murai Batu Mabung
Penurunan performa burung kicau terjadi ketika masa ini sehingga ketika para pemiliknya merasa resah. Ketika burung murai batu ketika menurun performanya ini membuat burung yang semula berkicau tiba-tiba menjadi jarang berkicau.
Mabung merupakan proses alami yang biasa dialami burung yaitu lepasnya bulu-bulu tua kemudian diganti dengan bulu baru. Biasanya, proses mabung ini terjadi satu tahun sekali. Namun, pada beberapa kasus, bisa terjadi lebih cepat dan dampaknya adalah tidak meratanya pertumbuhan bulu.
Proses mabung ini dirasa menyakitkan bagi burung murai batu sehingga membuat burung kicau stres. Bagi para pemelihara burung murai batu baru tentu harus mengetahui bagaimana cara merawat murai batu mabung dengan benar. Berikut di bawah ini merupakan cara yang wajib untuk dicoba untuk para pemula.
Baca Juga: Harga Murai Batu Terbaru Berdasarkan Jenisnya
1. Memindahkan Lokasi Kandang
Ketika burung murai batu masuk ke masa mabung tentu akan mengalami stres, hal itu membuat para pemula harus memindahkan lokasi kandang burung murai. Lokasi yang tepat ketika burung murai masuk ke dalam masa ini adalah lokasi yang sepi. Setidaknya lokasi baru burung murai batu ini terhindar dari lingkungan perkampungan.
Lokasi baru kandang harus sepi dan tenang. Burung murai batu yang sedang mabung tingkat stresnya tinggi. Sehingga jika ditempatkan di tempat yang ramai, bising, padat, dan sering dijadikan tempat lalu lalang orang, burung bisa mati.
2. Menghentikan Mandi dan Menjemur Burung
Para pemula sebaiknya menghindari kegiatan memandikan burung ketika murai batu masuk ke dalam masa mabung.
Memandikan burung ketika bulu burung sedang berguguran ini dapat membuat performa burung menjadi turun. Jika burung murai batu ingin gacor setelah masa mabung sebaiknya hindari kegiatan memandikan burung. Memandikan burung bisa membuat burung menjadi stress, sakit, dan bisa berujung kematian.
Karena masa mabung ini membuat bulu burung menjadi cepat rontok. Supaya tidak cepat rontok ada cara merawat murai batu mabung yang tepat yaitu menjemur burung dengan durasi yang lebih lama dari biasanya.
Jika biasanya burung dijemur sekitar satu setengah jam, maka bisa ditambah durasinya menjadi dua jam atau bisa dua setengah jam.
3. Memberi Pakan Tambahan dan Vitamin
Yang namanya burung kicau tentu harus diberi makanan tambahan agar burung kicau lebih sering berkicau. Dalam memberi makanan tambahan ketika mabung, sebaiknya diberikan dengan jumlah yang sedikit. Para pemula bisa juga mengurangi makanan tambahan misalnya jangkrik hanya diberikan satu ekor yang semula diberikan lima ekor.
Dalam memberikan pakan tambahan berupa jangkrik ini harus dibiarkan dulu selama dua sampai tiga hari. Jangkrik yang dibiarkan tersebut akan memberikan gizi yang baik bagi burung berkicau. Tidak hanya pakan tambahan saja yang diberikan, vitamin juga harus diberikan sekitar enam tetes pada tempat minum burung.
Jangan sampai lupa memberikan makan ketika burung sedang mabung. Jadi, misalnya harus pergi saat burung sedang mabung, lebih baik titipkan burung pada dokter hewan yang menerima penitipan. Lalai dalam memberi makan saat burung sedang mabung bisa membuat kondisi burung lemah.
4. Membersihkan Sarang
Tempat bersarang murai batu ini ketika masa mabung harus dibersihkan setiap tiga kali dalam satu hari. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kandang burung tetap higienis serta menghindarkan penyakit yang menyerang burung murai batu. Tidak cukup hanya membersihkan sarang saja, para pemula juga harus menjaga burung harus istirahat.
Ada anggapan yang salah bahwa bulu akan cepat rontok jika burung tetap berada di sangkar yang kotor. Padahal, sangkar yang kotor dan lembab adalah sumber penyakit karena jamur dan bakteri cepat tumbuh. Disisi lain, kondisi burung saat mabung lebih lemah dan mudah terserang penyakit.
5. Menangani Burung Ketika Bulu Baru Tumbuh
Burung murai batu ketika mulai tumbuh bulu baru ini harus ditangani dengan tepat yaitu dengan menjemur burung sekitar 10 sampai 15 menit. Penjemuran tersebut dilakukan setelah dimandikan pada pagi hari. Tambah durasi penjemuran beberapa hari berikutnya lalu pakan tambahan dan vitamin bisa ditambah lagi seperti awal.
Para pemula tidak perlu khawatir ketika burung murai batu masuk ke masa mabung. Setelah mengetahui cara merawat murai batu mabung di atas, para pemula tentu butuh cara untuk mengembalikan performa murai batu setelah memasuki masa mabung.
Hal yang Harus Diketahui ketika Burung Murai Mabung
Bagi sebagian pemula tentu belum mengetahui bagaimana burung yang masuk masa mabung. Beberapa sudah disampaikan di atas, akan tetapi masih ada ciri-ciri yang perlu diketahui ketika burung murai batu mabung.
Perhatikan ekor yang ada pada burung murai batu jika pecah-pecah dan berubah warna menjadi coklat kusam berarti masuk masa mabung.
Ciri-ciri burung murai batu yang mabung ini dapat diketahui dari aktivitasnya yang menurun. Misalnya ketika burung tidak mulai berkicau serta sering diam maka bisa ditandai burung tersebut masuk masa mabung. Burung yang tidak banyak bergerak serta bulunya yang berjatuhan bisa jadi tanda burung murai batu masuk masa mabung.
Mabung sendiri merupakan siklus rutin tahunan dan pasti dialami oleh burung murai batu. Masa mabung juga merupakan masa istirahat ditandai dengan burung yang menjadi lebih tenang, kalem, kurang aktif, dan juga tidak berkicau seperti biasa.
Satu hal lagi yang perlu diketahui soal mabung ini adalah mabung yang tidak normal. Yaitu ketika terjadi di luar siklus normal tahunan. Burung murai batu yang terlalu sering mabung bisa menurun produktivitasnya, terlebih lagi bagi murai batu yang sering ikut lomba kicau.
Penyebab mabung yang tidak normal ini bisa karena tidak cocok dengan pakan, tidak cocok dengan obat yang dikonsumsi, dan penyakit lain. Maka, disarankan untuk menemui dokter hewan jika murai batu mabung lebih dari sekali dalam setahun. Untuk itu, perlu untuk memahami cara merawat murai batu mabung.
Mengembalikan Performa Murai Batu Setelah Mabung
Para pemula tidak perlu khawatir ketika burung murai batu masuk ke masa mabung. Setelah mengetahui cara merawat murai batu mabung di atas, para pemula tentu butuh cara untuk mengembalikan performa murai batu setelah memasuki masa mabung.
Tidak jarang biasanya burung murai batu setelah mabung performanya akan turun. Para pemula bisa mengembalikan performa burung murai batu ini melalui cara-cara di bawah ini. Berikut adalah cara-caranya.
Artikel Lain: Ciri-Ciri Murai Batu Medan Asli yang Mudah Dikenali
1. Melakukan Master Ulang
Burung murai batu yang masuk masa mabung biasanya akan malas berkicau. Untuk menjaga agar murai batu tetap berkicau, maka para pemula harus melakukan pemasteran ulang ketika bulu murai batu sudah semuanya rontok. Melakukan kegiatan master ulang ini dilakukan saat sudah terlihat semua kulit burungnya.
Melakukan master ulang ini dilakukan dengan menggunakan burung asli seperti misalnya lovebird, cililin, burung gereja kawin, atau burung cucak jenggot.
Burung masteran sebaiknya ditempatkan sekitar burung murai batu dan berada pada ruangan yang tertutup. Akan tetapi jika tidak ada burung yang digunakan untuk master, para pemula bisa menggunakan suara master mp3.
Pemutaran master burung mp3 ini disarankan menggunakan speaker dengan jumlah yang lebih banyak serta diletakkan pada sekeliling sangkar murai batu. Hal tersebut wajib dilakukan jika murai batu ingin kembali berkicau dan ingin dilombakan.
2. Memberikan Makanan Tambahan
Tidak hanya masuk masa mabung saja, pakan tambahan juga harus diberikan setelah masa mabung. Lebih tepatnya pemberian makanan tambahan ini diberikan tepat ketika burung ingin diikutsertakan pada lomba. Hal ini karena komposisi pakan tambahan bisa membuat performa burung berkicau menjadi lebih optimal.
Teknik memberikan pakan yang tepat adalah saat sebelum lomba di pagi hari, burung murai batu diberi makan kroto sebanyak satu sendok makan. Pakan tersebut ditambah dengan lima ekor jangkrik. Ketika di tempat perlombaan, berikan sepuluh ekor ulat kandang dan ulat hongkong kepada burung murai batu.
Namun sebaiknya sebelum diikutkan dalam lomba, pastikan kondisi burung sudah kembali prima dan kicaunya kembali bagus. Itulah sebabnya mengapa pemberian extra fooding dilakukan secara rutin.
3. Melatih Burung
Aktivitas yang berkurang saat masa mabung memang harus dilatih agar performa burung murai batu bisa kembali seperti semula. Caranya adalah dengan melatih burung murai batu tersebut ke dalam kandang umbaran. Tujuan melatih burung ke kandang umbaran ini memiliki tujuan supaya ketahanan tubuh burung menjadi kembali normal.
Waktu yang tepat untuk dapat melatih burung murai batu agar berkicau kembali adalah 2 kali dalam satu minggu. Langkah tersebut juga harus didorong dengan memberikan master burung asli seperti yang sudah disampaikan pada poin pertama.
4. Menjemur Burung
Penjemuran burung menjadi satu hal yang penting setelah masa mabung. Jika pada awalnya burung dijemur satu setengah jam, lakukan penjemuran setelah mabung sama seperti masa awal sebelum mabung. Para pemula juga bisa menjemur burung setiap dua jam pada pagi hari.
Ketika menjemur burung murai yang baru saja melewati masa mabung, maka sebaiknya ditemani dengan satu burung masteran. Tujuannya adalah agar burung murai ingat dengan suara isian. Proses menjemur dengan pendampingan ini bisa mempercepat pemulihan burung murai batu.
Hal-hal yang Mempengaruhi Waktu Mabung
Walaupun mabung adalah siklus normal tahunan pada burung murai batu, ada beberapa hal yang mempengaruhi durasi mabung tersebut. Salah satunya adalah kondisi burung sebelum mabung. Jika burung dalam kondisi prima sebelum mabung, maka proses mabung bisa berlangsung dengan cepat.
Namun jika terjadi masalah metabolisme pada burung sebelum masa mabung, durasi mabung jadi lebih lama. Selain itu, performa setelah mabung tidak akan sama seperti sebelum mabung.
Untuk itu, penting untuk menjaga burung selalu sehat dan prima. Agar, ketika masuk masa mabung, burung dapat melaluinya dengan baik tanpa mengurangi performa burung sebelumnya.
Pemilik burung murai batu yang sedang mabung sebenarnya tidak perlu khawatir. Ketika didapati masalah metabolisme, bisa memberi burung tambahan probiotik.
Fungsinya adalah untuk menyempurnakan metabolisme. Ingat, probiotik ini bukan vitamin apalagi obat atau doping. Ini hanya sebagai metode menjaga metabolisme burung saja.
Burung murai batu adalah salah satu burung berkicau yang digemari oleh seluruh masyarakat Indonesia. Banyak orang yang menggemari burung ini dan para pemilik burung murai batu tentu paham burung ini akan masuk masa mabung.
Hal tersebut tentu membuat para pemilik burung harus mengetahui cara merawat murai batu mabung sesuai cara di atas.
Cara Merawat Murai Batu Mabung