Jenis Cucak Ijo

Jenis Cucak Ijo – Burung jenis cucak ijo cukup terkenal di kalangan pecinta burung. Kalau sudah jinak dan gacor bisa menjadi primadona di ajang kontes kicau burung.

Untungnya, merawat burung ini supaya bersuara gacor cukup mudah. Meskipun ada kalanya mereka mengalami mabung (nyulam), hal ini bisa diatasi selama tahu cara memeliharanya dengan tepat.

Ada banyak jenis cucak ijo di Indonesia. Beberapa diantaranya merupakan satwa yang dilindungi oleh pemerintah. Sudah sejak tahun 2018 lalu, burung ini dikategorikan sebagai satwa yang dilindungi.

Ketentuan hukum yang mencantumkan aturan ini adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) tahun 2018 No.20 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Walaupun demikian, masih ada beberapa yang memelihara cucak ijo dengan jenis tertentu.

Jenis Cucak Ijo dan Cirinya

Jenis Cucak Ijo dan Cirinya
pinterest.com

Kebijakan pemerintah untuk melindungi cucak ijo ini sebenarnya wajar, bahkan perlu dilakukan. Semakin hari jumlahnya semakin menurun.

Berdasarkan data International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), pada tahun 2019 jumlah populasi cucak ijo hanya 26.000 individu. Angka ini membuat burung tersebut masuk ke kategori Endangered atau terancam punah. Berikut adalah jenis cucak ijo yang ada di Indonesia:

Artikel Lain: Cara Perawatan Cucak Ijo Agar Gacor

1. Cucak Daun Dahi Emas

Burung ini dapat ditemui di daratan India, Tiongkok barat daya, serta Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tempat yang paling banyak dijumpai cucak daun dahi emas adalah daerah Sumatera, khususnya di hutan perbukitan. Mereka gemar mencari serangga di tengah cabang-cabang pohon dan sering bergabung dengan burung jenis lainnya.

Sesuai namanya “cucak daun dahi emas”, ini dikarenakan pada dahinya terdapat warna bulu kuning keemasan. Namun warna emas tersebut hanya ada pada burung jantan. Sedangkan, untuk burung betina cirinya adalah pada bahu ada sedikit warna biru.

2. Cucak Daun Sayap Biru

Secara fisik burung ini sama seperti cucak lainnya, yaitu tubuh didominasi warna hijau daun dan pipi serta tenggorokannya berwarna hitam.

Bagian dadanya berwarna kuning, tapi ada juga yang tidak memiliki corak kuning sama sekali. Biasanya untuk jenis betina tidak begitu memiliki variasi warna pada tubuhnya. Ciri khas jenis cucak ijo ini adalah sayap dan tepi ekor yang berwarna biru terang.

Burung ini banyak ditemui di daerah Sumatera dan Jawa, terutama di kawasan hutan primer dan sekunder pada dataran rendah perbukitan. Ia senang tinggal di pohon-pohon besar dan sesekali mencari makan di area belukar.

3. Cucak Daun Sayap Biru Kalimantan

Ada juga burung cucak yang hidup di daerah Kalimantan, khususnya di area hutan lembap bagian utara. Sekilas fisiknya sama seperti cucak daun sayap biru di atas, baik pada jenis jantan maupun betina. 

Namun kalau diperhatikan seksama ada sedikit warna kekuning-kuningan di tubuhnya. Uniknya, semakin dewasa tubuhnya akan semakin mengecil dan ekornya memendek serta kaku.

Walaupun tubuhnya berubah jadi lebih kecil, jiwa petarung cucak ijo ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Burung yang sudah terlatih baik dapat mengeluarkan suara menyerupai tembakan sekaligus kicauan yang bervariasi. Kelebihan lainnya adalah harganya yang tidak terlalu mahal sehingga banyak diminati untuk ajang kontes.

4. Cucak Daun Sayap Biru Sumatera

Membedakan cucak jenis ini sangat mudah. Ukuran tubuhnya paling kecil jika dibandingkan dengan cucak lainnya. Umumnya burung cucak bisa mencapai 22 cm, namun cucak daun sayap biru Sumatera hanya 14 cm saja dengan bobot 15 gram.

Ciri lainnya adalah muka burung yang berwarna biru. Untuk jenis betina ada warna kuning di sekitar dada, sedangkan untuk jenis jantan ada corak keunguan dan garis biru pada wajah serta dada kekuningan.

Kalau sedang berkicau aktif, jambul si burung akan terlihat berdiri. Suaranya sebenarnya bervariasi, namun kalau sedang sendiri terdengar monoton. Harganya relatif murah di pasaran, selain itu pakannya pun gampang, yakni ulat, buah-buahan lunak, biji-bijian, atau serangga.

5. Cucak Daun Kecil

Jenis cucak ijo ini dikenal juga dengan sebutan cucak ijo mini. Tubuhnya sekitar 17 cm dengan warna hijau gelap tanpa corak apapun, baik di sekitar kepala, mulut, ataupun dada.

Meski ukuran tubuhnya kecil, suaranya begitu indah sehingga menjadi incaran para pecinta burung kicau. Keunikan lainnya dari cucak daun kecil adalah ia mampu menirukan suara burung selain cucak.

Burung ini populer di daerah Sumatera dan Kalimantan, meski terkadang ada di pulau Jawa namun jumlahnya tidak banyak. Habitatnya adalah di daerah dataran rendah dan di area perhutanan. Ia memakan arthropoda, buah-buahan, dan nektar bunga.

6. Cucak Daun Sumatra

Beberapa orang menyebut cucak ijo ini dengan nama cucak rante. Warna bulunya begitu indah karena memiliki empat kombinasi warna, yaitu hijau, kuning, hitam, dan biru.

Seluruh tubuhnya didominasi warna hijau daun, sedangkan di bagian pipi dan tenggorokan berwarna hitam berkilau. Untuk membedakan yang jantan bisa dilihat warna bahunya yang biru. Kalau jenis betina bagian tenggorokan dan lingkar matanya berwarna kuning.

Ukuran panjangnya hanya 14 cm sudah termasuk bagian ekornya. Burung ini merupakan hewan endemik Sumatera sehingga banyak tersebar di daerah Aceh hingga Lampung. Namun burung ini tidak hidup di daerah kepulauan sekitar Sumatera, seperti kepulauan Nias dan sebagainya.

7. Cucak Daun Banyuwangi

Banyak orang yang tertukar antara cucak daun Sumatra dengan cucak daun Banyuwangi. Keduanya memang memiliki ciri fisik serupa. Mereka pun sama-sama menegakkan jambulnya apabila sedang berkicau.

Namun ciri khas dari jenis cucak ijo ini adalah ukuran kepalanya yang lebih besar, warna hijau pada tubuh lebih tajam, serta postur badannya lebih melengkung.

Selain itu, kalau didengarkan secara seksama suara kicauannya lebih halus dan merdu. Meskipun saat sedang tidak diadu suaranya kurang tajam dan kurang bervariasi. Burung ini banyak hidup di daerah Jawa, terutama Jawa bagian timur. Secara harga ia memiliki harga paling mahal daripada jenis cucak ijo lainnya.

Tips Memelihara Cucak Ijo

Tips Memelihara Cucak Ijo
burungnya.com

Burung cucak ijo sering diikutkan dalam ajang kontes atau perlombaan. Burung-burung yang menjadi peserta tentu saja memiliki suara yang gacor untuk diadu.

Jika berniat untuk mengikutsertakan burung cucak ijo pada perlombaan, ikuti tips di bawah ini. Namun sebenarnya cara-cara merawat berikut bisa diterapkan agar burung tetap sehat dan prima.

Baca Juga: Cara Menjinakan Cucak Ijo Muda Hutan

1. Memilih Pakan yang Tepat

Pemilihan pakan dapat mempengaruhi suara kicauan burung. Ada beberapa opsi pakan yang bisa diberikan, yaitu:

  • Buah-buahan segar. Contoh buah-buahan yang bisa diberikan adalah pepaya, pir, apel merah, pisang kepok, dan jeruk. Adapun dengan memberikan buah pepaya secara rutin dapat meningkatkan kekebalan tubuh burung serta melancarkan pencernaannya.
  • Pakan tambahan berupa kroto dan ulat hongkong. Namun dalam pemberian kedua pakan ini jumlahnya harus diperhatikan. Apabila terlalu banyak kroto, maka burung akan menjadi galak serta over-birahi. Sedangkan terlalu banyak ulat hongkong dapat menyebabkan burung mengalami katarak.
  • Voer mengandung nutrisi dan mineral yang baik untuk cucak ijo. Hanya saja jangan terlalu sering mengganti merek voer sebab akan menyebabkan warna bulu menjadi pudar dan kusam.

2. Sangkar yang Sesuai dan Tempat Mandi

Burung cucak ijo termasuk burung yang aktif sehingga jangan membuat sangkar yang terlalu kecil. Perkirakan ukuran yang tepat supaya burung tetap bisa bergerak bebas di dalamnya. Selain itu, ukuran yang terbatas dapat membuat burung menjadi stress. Selain itu, sediakan dua ranting untuk ia bertengger serta wadah mandi.

Perlu diketahui bahwa burung cucak ijo adalah burung yang gemar mandi. Dengan begitu, rajinlah memandikan burung dengan cara menyemprotnya setiap pagi dan sore. Setelah dimandikan biarkan ia dijemur atau diangin-anginkan.

3. Pastikan Sangkar Selalu Bersih

Tak hanya menjaga kebersihan tubuh burung, tetapi sangkarnya pun harus bebas dari lumut dan kotoran. Sangkar yang bersih akan membuat burung tetap sehat.

Pembersihan sangkar bisa dilakukan sebelum memandikan burung. Kebersihan yang paling utama adalah pada tempat makanan dan minuman. Pastikan kalau tidak ada kotoran di dalamnya.

Kenyamanan sangkar burung sangat mempengaruhi proses pemasteran kicauan burung. Kalau sangkar kotor dan burung tidak nyaman, maka ia menjadi tidak fokus. Belum lagi resiko terkena penyakit pun menjadi lebih besar.

4. Jauhkan dari Burung Sejenis

Langkah ini dilakukan jika hanya burung sedang mengalami mabung. Burung harus dibiarkan sendiri dulu supaya tidak stress. Semakin burung diadu atau didekatkan dengan sejenisnya, maka burung akan merasa tertekan. Tak jarang mereka akan menyiksa tubuhnya sendiri.

Pemeliharaan burung jenis cucak ijo sangat mudah dilakukan, bahkan oleh seorang pemula. Biayanya pun tidak mahal jika dibandingkan dengan perawatan burung jenis lainnya. Meskipun harga burung ini bervariasi, harganya masih terjangkau. Namun untuk yang kicauannya sudah terlatih tentu saja harganya bisa sangat tinggi.

Jenis Cucak Ijo

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.