Virus Kucing 

37 View

Virus kucing merupakan virus yang secara spesifik menyerang kucing. Para pemilik kucing harus waspada pada berbagai jenis virus ini. Karena, tidak hanya bisa membuat kucing yang dipelihara menjadi sakit. 

Ada beberapa jenis virus yang bisa menular ke manusia juga. Jadi, bisa dikatakan bahwa kesehatan para pemilik kucing bergantung pada kucingnya juga. Apalagi, kucing peliharaan biasanya selalu berinteraksi dengan pemiliknya. 

Berikut adalah beberapa jenis virus dari kucing yang terbilang berbahaya. Berikut juga dengan penanganan pertamanya. Jadi, para pemilik kucing bisa mendapatkan bayangan mengenai apa yang perlu dilakukan jika kucing terkena virus tertentu:

1. FVR atau Feline Viral Rhinotracheitis

Virus Kucing Feline Viral Rhinotracheitis
Apa itu Virus Kucing Feline Viral Rhinotracheitis?

FVR merupakan virus kucing yang menyerang bagian saluran pernapasan. Penyebarannya bisa melalui air liur atau sekresi hidung dari kucing lain yang sudah terinfeksi. 

Biasanya tertular karena bersin-bersih atau hidung berair di dekat kucing lain. FVR bisa berkembang menjadi kasus yang lebih serius. Mulai dari pneumonia sampai dengan radang paru-paru. 

Jika gejala seperti bersin, hidung berair dan hilang nafsu makan sudah muncul. Pindahkan kucing ke kandang khusus agar tidak menulari kucing lain. Kemudian, beri banyak vitamin dan segera bahwa ke dokter hewan. 

Baca Juga: Virus Calici pada Kucing

2. FPLV atau Feline Panleukopenia 

Virus Kucing Feline Panleukopenia
Apa itu Virus Kucing Feline Panleukopenia ?

Virus ini disebut sebagai penyakit kucing yang paling parah dan paling menular di antara virus lainnya. Apalagi, virus FPLV ini menyerang sistem kekebalan tubuh secara langsung. Parahnya lagi, bisa menyerang semua jenis kucing tanpa terkecuali. 

Gejala paling umum dari infeksi virus ini adalah kulit kendur dan menjadi elastis, kelesuan, diare berdarah sampai dengan muncul kebiasaan menggigit kaki atau ekor sendiri. Jika gejala tersebut sudah muncul. 

BACA JUGA:  Kucing Persia Peaknose

Segera pisahkan kucing dari kucing lain dan bawah ke dokter hewan. Namun, menimbang penularannya yang cepat. Lebih baik kucing lain yang berinteraksi juga turut diperiksa. 

3. FeFV atau Feline Foamy Virus

Virus Kucing Feline Foamy Virus
Apa itu Virus Kucing Feline Foamy Virus?

Virus ini seringkali disebut juga dengan virus muntah kuning. Sesuai dengan namanya, virus ini menyebabkan muntah terus-menerus dan muntahnya berwarna kuning. Virus dan gejalanya memang sangat umum menyerang kucing. 

Namun, untuk virus ini sebenarnya para pemilik tidak perlu terlalu khawatir. Karena kucing ini sangat jarang bisa berkembang menjadi penyakit yang serius. Namun, bukan berarti para pemilik peliharaan kucing tidak waspada. 

Karena virus ini sangat mudah menular dari aktivitas sekresi tubuh. Oleh karena itu, penanganan pertamanya adalah memisahkan kucing terinfeksi dengan kucing lain. Karena muntah dalam jumlah cukup banyak. 

Para pemilik kucing harus memperhatikan kebersihan tubuh kucing dan kandangnya. Setelahnya bawa ke dokter hewan, biasanya akan diberikan obat untuk menetralkan gejala dan mencegah infeksi lanjutan. 

Artikel Lain: cara merawat kucing kampung

4. Rabies atau Feline Rabies Virus 

Virus Kucing Feline Rabies

Virus kucing satu ini merupakan virus yang cukup umum ditemui di hewan peliharaan maupun hewan liar. Penyakit ini menular melalui luka gigitan maupun cakaran. Virus ini tidak harus ditularkan sesama kucing. 

Bisa ditularkan melalui hewan lain yang termasuk liar seperti tikus, kelelawar atau musang. Para pemilik juga harus berhati-hati, karena rabies ini memiliki kemungkinan untuk menular pada manusia. 

Gejala dari infeksi virus ini mulai dari kehilangan nafsu makan, kebingungan, sampai kebiasaan menggigit serta kejang. Gejalanya biasanya akan langsung muncul begitu penularan, karena itu bisa langsung dibawa ke rumah sakit hewan terdekat. 

5. FeLV atau Feline Leukemia Virus 

Virus Kucing Feline Leukemia
Virus Kucing Feline Leukemia

FeLV juga merupakan tipe virus kucing yang menyerang kekebalan tubuh kucing. Karena itu, virus ini sangat besar kemungkinannya berkembang menjadi lebih parah. Bahkan, menjadi pemicu utama adanya kanker pada kucing. 

FeLV ini biasanya menular dari kucing ke kucing dengan kontak sekresi tubuh. Mulai dari air liur, lendir, sampai dengan kotoran. Jika sudah muncul gejala seperti muntah, diare, sampai penurunan nafsu makan dan berat badan. 

BACA JUGA:  Cara Memandikan Anak Kucing

Maka, kucing harus segera dilarikan ke rumah sakit hewan. Sebelum sistem kekebalan tubuh kucing semakin rentan dan gagal mempertahankan kesehatan kucing. 

Artikel Terkait: penyakit cakar kucing

6. FCV atau Feline Calicivirus 

Virus Kucing Feline Calicivirus 

FCV bisa dibilang merupakan jenis virus kucing yang cukup umum dan seringkali ditandai dengan gangguan pernafasan. Karena memang virus satu ini paling sering menyerang bagian pernafasan kucing dan menyebabkan infeksi. 

Media infeksinya bisa melalui kontak dengan air liur, lendir, sampai dengan kotoran kucing. Infeksi ini seringkali dianggap sebagai flu pada kucing. Namun, lebih baik jangan diremehkan karena bisa menyebabkan masalah lebih lanjut. 

Misalnya saja, masalah pada paru-paru, persendian, sampai kegagalan organ. Namun, untuk pertolongan pertamanya penting bagi para pemilik kucing untuk memastikan asupan nutrisi kucing dan memberikan perawatan saja. 

7. FIP atau Feline Infectious Peritonitis 

Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis 
Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis 

FIP merupakan infeksi virus yang terbilang langka terjadi, namun sekalinya terjangkit bisa menyebabkan gejala dan komplikasi yang parah. Virus ini merupakan turunan dari virus Feline Coronavirus atau FCoV. 

Walaupun, namanya adalah coronavirus namun sebenarnya virus ini tidak ada hubungannya dengan corona virus yang menyerang orang kebanyakan. Bahkan, bisa dibilang benar-benar berbeda. 

FIP bisa menyebabkan masalah neurologis seperti kejang-kejang. Ketika hal itu terjadi, pastikan kucing tidak berada di tempat yang bisa membuatnya terluka. Jangan dibawa ketika kucing sedang kejang. Tunggu sampai gejala kejang berhenti baru ke RSH. 

8. FHV-1 atau Feline Herpesvirus 

Virus Kucing Feline Herpesvirus
Virus Kucing Feline Herpesvirus

Virus ini terbilang virus yang cukup mematikan bagi kucing dan menyerang organ pernapasan pada kucing. Sebenarnya, virus ini tidak hanya menyerang kucing saja, lebih umum virus ini bisa menyerang hewan dari golongan mamalia. 

Infeksinya bisa melalui kontak langsung pada mamalia yang terinfeksi. Mulai dari ingus, air liur, kotoran. Bahkan, kontak dengan air mata mamalia yang terinfeksi bisa menyebabkan penularan dari virus ini. 

Dalam kondisi parah, virus ini bisa menyebabkan pneumonia sampai dengan kerusakan mata. Karena itu, jika sudah muncul gejala seperti mata yang sering berair atau bernanah, sampai dengan demam segera bawa kucing ke dokter hewan. 

BACA JUGA:  Cara Mengobati Kucing Flu

9. FIV atau Feline Immunodeficiency Virus 

Virus Kucing Feline Immunodeficiency 
Virus Kucing Feline Immunodeficiency 

Sesuai dengan namanya, virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dari kucing. Jika sudah terinfeksi, maka imunitas kucing akan menurun secara bertahap. Virus ini agak riskan untuk dideteksi. 

Karena memang penyebarannya yang terbilang lambat. Namun, jika kucing rutin melakukan pemeriksaan rutin. Virus ini bisa dideteksi sedini mungkin. Penyebarannya pun sangat mudah bisa melalui luka gigitan sampai kontak dengan air liur. 

Penanganan utama untuk infeksi virus ini adalah memastikan kucing diperiksa secara rutin. Karena, gejala dan komplikasi lebih lanjut bisa dicegah asal deteksinya bisa sedini mungkin. 

Dengan mengetahui berbagai virus yang mungkin menyerang kucing. Serta penanganan pertama yang diperlukan. Para pemilik kucing bisa semakin siap untuk menjaga kesehatan kucingnya terutama dari virus. 

Hal yang paling penting dalam menjaga hewan peliharaan dari infeksi virus kucing adalah memberikan lingkungan dan makanan yang sehat. Serta menghindari kontak dengan kucing yang sudah terjangkiti virus tertentu. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.